Sangat baik memang mengajarkan anak-anak untuk menyayangi hewan peliharaan. Apalagi jika seandainya Anda sendiri juga termasuk orang yang senang memelihara hewan, seperti diantaranya adalah kucing. Jenis hewan yang satu ini memang tidak hanya menggemaskan, melainkan juga dapat dijadikan sebagai teman setia. Hanya saja apakah bagus bagi anak-anak jika seandainya selalu bermain dengan kucing tersebut. Tanya dokter anak mengenai kondisi yang satu ini.
Pada dasarnya aman saja dilakukan, asalkan kondisi kucing yang diajak bermain tersebut juga sehat. Untuk itulah maka hendaknya para orang tua yang harus lebih selektif di dalam memperhatikan kesehatan dari hewan peliharaan itu sendiri, mulai diantaranya adalah dengan menjaga kebersihannya dengan rutin memandikan, memperhatikan kondisi kukunya agar tidak tajam dan beresiko untuk melukai buah hati, sampai dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan tersebut, sehingga nantinya tidak terserang penyakit berbahaya.
Wajib untuk diketahui berikut ini diantaranya ada beberapa jenis penyakit kucing yang beresiko tinggi untuk menular kepada anak-anak, diantaranya adalah:
- Cat strach disease, ini adalah sebuah kondisi ketika anak-anak terserang infeksi dari bakteri Bartonela Hanselae. Biasanya ditularkan oleh kucing tersebut lewat gigitan atau cakarang , bahkan juga jilatan ketika bermain dengan kucing. Biasanya gejalanya akan terlihat setelah 1 atau 3 minggu setelah terinfeksi, mulai diantaranya adalah muncul benjolan atau kulit lepuh di kulit yang terkena bekas gigitan maupun cakaran tersebut, hingga munculnya pembengkakan kelenjar getah being, suhu badan meningkat, sakit kepala, ruam sampai dengan nafsu makan yang menurun.
- Infeksi compylobaster, bakteri yang satu ini umumnya hidup di dalam sistem pencernaan hewan. Biasanya anak-anak dapat terkena penyakit ini karena memang tidak mencuci tangan ketika menyentuh atau terkena feses kucing, hingga karena mainan maupun barang-barangnya terkena bakteri tersebut sehingga dapat memicu masalah seperti diare, kemudian juga muntah yang disertai dengan darah. Biasanya gejala sudah mulai muncul pada 2 hingga 5 hari setelah infeksi tersebut berlangsung.
- Kurap, penyakit yang satu ini disebabkan oleh infeksi dari beberapa jenis jamur, khususnya yang hidup di tanah, kulit manusia yang terinfeksi sampai dengan pada hewan peliharaan seperti diantaranya adalah kucing. Biasanya beresiko untuk menular ketika melakukan kontak secara langsung dengan faktor penyebabnya, termasuk diantaranya adalah hewan yang terkena masalah tersebut.
- Cryptosporidiosis, penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit, biasanya penyebabnya adalah dikarenakan kontak dengan feses atau mengonsumsi makanan maupun minuman yang terkena kontak dengan feses dari hewan tersebut. Infeksi yang satu ini biasanya akan menyebabkan diare berair, disertai dengan sakit kepala, mual dan juga muntah. Gejala tersebut umumnya juga akan berlangsung sekitar 1 hingga 2 minggu dan harus segera mendapatkan pertolongan medis agar tidak bertambah parah.
- Salmonellosis, penyakit ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri Salmonella yang ditularkan lewat makanan maupun minuman yang terkontaminasi. Biasanya bakteri ini juga hidup di kucing dan berpindah ke tubuh anak-anak yang bersentuhan atau berinteraksi dengan kucing. Biasanya infeksi akan mulai muncul atau dirasakan setelah 6 jam atau 4 hari disertai dengan gejala diare dan juga sakit perut.
Bermain dengan kucing memang memberikan manfaat untuk buah hati, namun harus memastikan kondisi kucing tersebut sehat dan bersih agar tidak mengalami masalah semacam ini, ajarkan juga untuk rutin mencuci tangan sebelum dan setelah bermain dengan kucing. Tanya dokter anak lebih banyak lagi, bisa lewat aplikasi Halodoc.
0 komentar: